Jumat, 03 Juni 2011

Pengertian Entalpy dan Perubahan Entalpi Pembakaran Standar

Pengertian 
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika  yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Dari tinjauan, entalpi tidak bisa diukur, namun yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya. Secara matematis, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:

ΔH = ΔU + PΔV
di mana: 
H = entalpi sistem ( joule )
U = energi internal ( joule )
P = tekanan dari sistem ( Pa )
V = volume sistem ( m3 )

Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan tetap.
a. Pemutusan ikatan membutuhkan energi (= endoterm)
Contoh: H2 ®   2H - a kJ ; DH= +akJ
b. Pembentukan ikatan memberikan energi (= eksoterm)
Contoh: 2H ®   H2 + a kJ ; DH = -a kJ


Perubahan entalpi pembakaran standar 
adalah perubahan entalpi total pada suatu sistem reaksi ( dimana rekatan dan produk reaksi dinyatakan sebagai sistem termodinamik ) yang terjadi ketika satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen yang terjadi pada 298K dan tekanan atmosfer 1 atm. Umumnya, nilai entalpi pembakaran dinyatakan dalam joule atau kilojoule per satu mol reaktan yang berekasi sempurna dengan oksigen.
Hampir semua reaksi pembakaran akan menghasilkan nilai perubahan entalpi negatif (ΔHcomb < 0).

Perubahan entalpi pembakaran standar dinyatakan dalam \Delta H ^{\circ} _{comb} or
\Delta H ^{\circ} _{c}

Minggu, 29 Mei 2011

Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Kecepatan Reaksi

Kenapa zat bisa bereaksi??
banyak faktor yang menyebabkanya. berikut adalah penjelasan dari apa saja yang mempengaruhi kecepatan reaksi.

A. KONSENTRASI
Konsentrasi berpengaruh besar pada reaksi. Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi maka zat - zat yang bereaksi akan semakin cepatuntuk berlangsung. Hal ini dikarenakan makin besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makinbesar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi.

B. SIFAT ZAT YANG BEREAKSI
Sifat mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya reaksi.
Secara umumnya dapat dinyatakan bahwa :
- ) Reaksi antara sesama ion.
     Reaksi sesama ion akan mudah untuk bereaksi karena adanya gaya tarik menarik antara ion-ion yang muatannya berlawanan.
Contoh: Ca2+(aq) + CO32+(aq) →  CaCO3(s)
Reaksi ini berlangsung dengan cepat.

- ) Reaksi untuk senyawa kovalen
Reaksi ini berlangsung lambat karena berlangsungnya reaksi tersebut dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan - ikatan kovalen yang terdapat dalam molekul zat yang bereaksi.



Contoh: CH4(g) + Cl2(g) →  CH3Cl(g) + HCl(g)
Reaksi ini berjalan lambat reaksinya dapat dipercepat apabila diberi energi misalnya cahaya matahari.

C. SUHU
Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Secara matematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi arhenius :

k = A . e-E/RT
dimana:
k : tetapan laju reaksi
A : tetapan Arrhenius yang harganya khas untuk setiap reaksi
E : energi pengaktifan
R : tetapan gas universal = 0.0821.atm/moloK = 8.314 joule/moloK
T : suhu reaksi (oK)

D. KATALISATOR
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.

Fungsinya katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

E. TEKANAN
Pada umumnya apabila tekanan dinaikan maka rekasi yang terjadi juga akan semakin cepat juga. Hal ini dikarenakan apabila zat di tekan maka zat - zat tersebut akan mudah untuk berdekatan 

Kamis, 17 Maret 2011

Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang terikat dari Carbon dan Hidrogen. Ikatan ini ada yang panjang dan ada yang pendek. Untuk Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan.
Rantai hidrocarbon dibagi menjadi dua, yaitu alifatik dan siklik.
Berikut penjelasanya.
Pada ikatan yang digolongkan alifatik ada 2. yaitu alifatik jenuh dan tidak jenuh.. Ciri khas dari ikatan Alifatik jenuh adalah afinitasnya yang kecil dengan rumus kimianya CnHn+2 ( alkana ).
Contohnya :
( Pentana )
 
 
Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:
 
 
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
· senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.


· Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.


Jumat, 11 Maret 2011

Emulsi

Emulsi adalah system koloid yang partikel terdispersi dan medium pendispersinya sama-sama cair. Ditinjau dari segi kepolaran, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan air adalah fase pembawa, sistim ini dinamakan emulsi minyak dalam air dan apabila air merupakan fase terdispersi dan minyak adalah fase pembawa ini dinamakan emulsi air dalam minyak.
Contoh dalam kehidupan kita sehari hari adalah mentega, susu, margarin, mayones, belah film stock yang fotopeka, serta bendalir pemotong untuk kerja logam. Bagi mentega dan margerin, suatu fasa lipid yang selanjar mengelilingi titisan air (emulsi air dalam minyak). Sedangkan susu adalah lemak terdispersi dalam air. Dalam susu terkandung kasein suatu protein yang berfungsi sebagai zat pengemulsi.


A. Dua cecair, yang tidak boleh campur, tidak mengemulsi
B. Satu emulsi Fasa B yang tersebar dalam Fasa A
C. Satu emulsi tak stabil terasing secara berperingkat-peringkat.
D. Pembasuh (garis bentuk ungu) meletakkan diri pada antara muka di antara Fasa A dengan Fasa B dan dengan itu, menstabilkan emulsi.

Pengemulsi

Pengemulsi ialah satu bahan yang menstabilkan emulsi. Contoh pengemulsi makanan adalah kuning telur (bahan kimia pengemulsi utamanya adalah lesitin , dan mustard. Berbagai-bagai bahan kimia di dalammusilaj mustard yang mengelilingi sekam bijinya bertindak sebagai pengemulsi; protein dan pengemulsi yang mempunyai berat molekul rendah juga biasa didapati.


Selasa, 08 Maret 2011

Tahapan Perancangan Pabrik Kimia

Dari semua yang dipelajari di Teknik Kimia, ujung - ujungnya adalah perancangan pabrik kimia. Ada bebeapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan pabrik Kimia. Diantaranya adalah dari segi berapa harga bahan baku dan berapa biaya harga produk. hal inilah yang sangat di pentingkan. tidak mungkin suatu pabrik antara bahan dengan produk lebih mahal bahanya. Suatu contoh harga alkohol dengan ester. Dari segi harga, ester lebih mahal dari pada alkohol. Dari segi pembuatan ester, bisa dibuat dengan direaksikan antara alkohol direaksikan dengan asam. sementara pembuatan alkohol, bisa dibuat antara ester ditambah air. Dari hal ini, keduanya bisa dibuat. tetapi dari segi ekonomi, kita akan mengalami kerugian apabila membuat alkohol dari ester. lebih baik membuat ester dari alkohol.

Tidak hanya itu, dari segi tempat ( land ) ada beberapa tinjauan yang harus diperhatikan. Misalkan, pabrik semen harus dekat dengan bahan baku. karena dari segi proses produksinya akan melangalami kesulitan. Tetapi berbeda dengan pebrik minyak. Pabrik minyak bisa diproduksi jauh dari sumber bahan.
Selain itu kita juga harus melihat kondisi dari pasar. Apakah produk yang akan dijual tepat waktu atau sasaran dalam pemasaranya. Misalkan di Palestina, terjadi proses baby bumb.. Kelahiran besar - besaran. Seorang enginer haruslah faham bahwa 3 tahum kemudian kebutuhan susu akan semakin meningkat. kebutuhan buku atau kertas juga akan meningkat.
Proses dari aktivitas pabrik, pastileh membutuhkan energy untuk emgoperasikanya. energy akan mudah diperlukan pada umumnya kalau terjadi penurunan suhu atau kenaikan suhu selain dari faktor alam. seorang perancan pabrik harusnya sangat teliti dalam hal ini. misalkan ada suatu bahan bahan A memerlukan panas tinggi sementara bahan B memerlukan suhu dingin. Untuk menghemat biaya energy, alangkah baiknya kita bisa menyatukan kedua bahan tersebut. Setelah semua diplaining dengan aik, jangan lupa keselamatan kerja ( safety ). Tidak mungkin suatu pabrik meproduksi suatu produk tidak memeperhatikan keselamatan tenaga kerjanya maupun lingkungan. Mungkin bisa ketika masuk pabrik harus menggunakan masker atau sepatu bot.
Kualitas produk mempengaruhi harga dari produk. Apabila kualitas rendah maka harga juga akan rendah. Maka dar itu sangat penting untuk menjaga kulitas produk.
Balik modal juga harus diperhatikan. Tidak mungkin membuat suatu pabrik modal akan balik kembali selama 30 tahun. Untuk pabrik kimia, diupayakan dibawah 3 tahun sudah balik modal.
Inti dari pembicaraan di atas yang diperhatikan adalah :
- Segi ekonomi
- Time of market
- Prices ( harga terjangkau )
- Safety
- Qualitas

Senin, 07 Maret 2011

Penyaringan Air

Sebelum melakukan penyaringan, terlebih dahulu kita harus tahu apa yang akan kita pisahkan dari air. Air yang baik adalah tidak berbau, berasa dan bewarna. Filterisasi adalah proses pemisahan antara air dengan partikel-partikel padat dalam suatu campuran yang heterogen dengan menggunakan media-media filter. Filterisasi yang terdapat pada system pengatur proses filterisasi secara otomatis menggunakan air baku dan air tanah. Proses ini bisa kita lakukan dengan menggunakan carbon aktif yang bisa memisahkan partikel yang menyebabkan bau yang tidak sedap dan pasir silika yang berfungsi untuk memisahkan lumpur agar terpisah dengan air. Dari proses ini pada saat air melewati carbon aktif banyak sekali yang harus diperhatikan. karena partikel carbon aktif begitu kecil dan berwarna hitam, dikhawatirkan air akan bewarna hitam karena tekanan air begitu kuat. gunakanlah screen dengan ukuran yang sangat kecil agar carbon aktif tidak ikut mengalir bersama air. Upayakan penyaringan carbon aktif dulu sebelum pasir silika.
Untuk mekanika fluidanya, agar diperoleh air yang bersih bisa dibuat aliran masuk melalui bawah dan keluar diatas penyaring. Hal ini bisa berlaku prinsip dari gravitasi. Meski tekanan tinggi, pasti partikel yang tidak diinginkan akan mudah terpisah.
Proses penyaringan banyak sekali caranya. ada yang sistim bach dan kontinue. Apabila mengendaki proses bach, berikan tawas pada tanki. Sementara proses continue sering digunakan oleh perusahaan air minum berkemasan.

air yang mempunyai kualitas baik adalah air yang disaring. Hal ini dikarenakan kandungan oksigen tetap. Berbeda dengan dimasak. Pemanasan pada air bisa merusak kadar oksigen. Maka dari itu, apabila kita bisa menyaring air, buat apa harus dimasak. kalau takut dengan bakteri, kita bisa menambahkan satu alat. Yaitu sinar UV untuk membunuh bakteri dalam air.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin mutu air:
A.Bahan baku
a.Pemeriksaan organoleptik (bau,rasa,warna dan penampakan)
b.sumber air baku harus terlindung dari cemaran E-coli
B.Mesin/Peralatan
Dari aspek mesin atau peralatan yang kontak langsung dengan air harus diperhatikan yaitu:mesin/peralatan yang kontak langsung dengan air harus dibuat dari bahan yang foodgrade.


Parameter yang harus diuji adalah:
- Keadaan air:Bau,rasa,warna
- pH
- Kekeruhan
- Cemaran Mikroba :angka lempeng total,bakteri bentuk coli,penfringers,salmonella


Air yang berkualitas menjaga kesehatan.

Penyaringan Air

Sebelum melakukan penyaringan, terlebih dahulu kita harus tahu apa yang akan kita pisahkan dari air. Air yang baik adalah tidak berbau, berasa dan bewarna. Filterisasi adalah proses pemisahan antara air dengan partikel-partikel padat dalam suatu campuran yang heterogen dengan menggunakan media-media filter. Filterisasi yang terdapat pada system pengatur proses filterisasi secara otomatis menggunakan air baku dan air tanah. Proses ini bisa kita lakukan dengan menggunakan carbon aktif yang bisa memisahkan partikel yang menyebabkan bau yang tidak sedap dan pasir silika yang berfungsi untuk memisahkan lumpur agar terpisah dengan air. Dari proses ini pada saat air melewati carbon aktif banyak sekali yang harus diperhatikan. karena partikel carbon aktif begitu kecil dan berwarna hitam, dikhawatirkan air akan bewarna hitam karena tekanan air begitu kuat. gunakanlah screen dengan ukuran yang sangat kecil agar carbon aktif tidak ikut mengalir bersama air. Upayakan penyaringan carbon aktif dulu sebelum pasir silika.
Untuk mekanika fluidanya, agar diperoleh air yang bersih bisa dibuat aliran masuk melalui bawah dan keluar diatas penyaring. Hal ini bisa berlaku prinsip dari gravitasi. Meski tekanan tinggi, pasti partikel yang tidak diinginkan akan mudah terpisah.
Proses penyaringan banyak sekali caranya. ada yang sistim bach dan kontinue. Apabila mengendaki proses bach, berikan tawas pada tanki. Sementara proses continue sering digunakan oleh perusahaan air minum berkemasan.

air yang mempunyai kualitas baik adalah air yang disaring. Hal ini dikarenakan kandungan oksigen tetap. Berbeda dengan dimasak. Pemanasan pada air bisa merusak kadar oksigen. Maka dari itu, apabila kita bisa menyaring air, buat apa harus dimasak. kalau takut dengan bakteri, kita bisa menambahkan satu alat. Yaitu sinar UV untuk membunuh bakteri dalam air.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin mutu air:
A.Bahan baku
a.Pemeriksaan organoleptik (bau,rasa,warna dan penampakan)
b.sumber air baku harus terlindung dari cemaran E-coli
B.Mesin/Peralatan
Dari aspek mesin atau peralatan yang kontak langsung dengan air harus diperhatikan yaitu:mesin/peralatan yang kontak langsung dengan air harus dibuat dari bahan yang foodgrade.


Parameter yang harus diuji adalah:
- Keadaan air:Bau,rasa,warna
- pH
- Kekeruhan
- Cemaran Mikroba :angka lempeng total,bakteri bentuk coli,penfringers,salmonella


Air yang berkualitas menjaga kesehatan.

Minggu, 06 Maret 2011

Teknology Pengolahan Limbah Cair

Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. 
Berikut adalah sistim dari pengolahan air limbah :
1.    pengolahan secara fisika
2.    pengolahan secara kimia
3.    pengolahan secara biologi
Ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
 Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan.  Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Dari proses fisika juga mengenal 2 model berdasarkan dari prinsip grafitasi. yaitu hindered setling dan free setling. perbedaanya, hindered setling partikel - pertikelnya begitu banyak dan mudah untuk saling tumbukan dan menjadi pertikel yang lebih besar. Proses ini lama untuk mengendapkan partikel. sementara free setling partikel - pertikel sangat sedikit, sehingga tidak terjadi tumbukan dan ini lebih sepat mengendap dari pada hindered setling.
Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.  Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi
 











Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.  Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5.  Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).
Koagulasi & Flokulasi
 
Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.
Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.

Pengolahan secara biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1.    Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2.    Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi.  Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikitSelain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam).  Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.
Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolam oksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan.  Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1.    trickling filter
2.    cakram biologi
3.    filter terendam
4.    reaktor fludisasi
lebih utamanya untuk mikroorganisme bisa diberi nutrisi seperti urea sebagai tambahan protein bagi mikroorganisme.
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1.        Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2.        Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob.  Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.
 

Sabtu, 05 Maret 2011

Perbedaan Gas, Cair dan Padat

Zat kimia hanya terdiri dari 3 zat. Yaitu cair, gas dan padat. Dari ketiga fase tersebut memiliki banyak perbedaan. dari ketiganya juga bisa berubah karena pengaruh dari temperatur dan tekanan.

Sifat - sifatnya diantaranya :
1. Ciri Khas Molekul Zat Padat
- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
- apabila ditempatkan didalam ruang tidak menempati segala ruang
2. Ciri Khas Molekul Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat
- menempati semua ruang
3. Ciri Khas Molekul Zat Gas
- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas
- menyebar kesemua ruang.

Dari ketiga fase tersebut yang paling susah untuk diteliti dan dikembangkan adalah fase gas. Hal ini dikarenakan fase gas tidak bisa dilihat oleh mata, dan hanya bisa diukur dengan alat ukur tekanan. sementara cair atau padat bisa dilihat dan dapat diukur dengan media lain dan mudah didapat.

Krisis Energy

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Sayangnya dari segi keberanian atau mental begitu lemah. Baik dari warga negaranya maupun pemeritah. Cukup banyak orang - orang yang berpotensi dalam pengembangan technology. Akan tetapi semuanya terkendala dalam hal dana serta alat - aat yang sangat mahal.

Dari semua ini membuat para peneliti kesusahan menekuni riset. Ahirnya para peneliti hanya bisa mengadopsi atau mengembangkan temuan dari negara barat. Hal ini harus segera ditindak lanjuti